Tanah Marancar Jadi Saksi, Gus Irawan Terima Restu Maju Di Pilkada Tapsel


TAPANULI SELATAN,- Bumi Marancar menjadi saksi, para raja-raja beserta segenap elemen masyarakat merestui Gus Irawan Pasaribu gelar Patuan Pardamean Hadengganan, maju mencalon Bupati Tapanuli Selatan di Pilkada serentak tahun 2024.

H. Gus Irawan Pasaribu SE, AK, MM, CA, saat ini menjabat anggota Komisi XI DPR RI. Dialap, diupa-upa, dibutong-butongi mangan, dipaborhat tondi dohot badanna (disambut, disemangati,, dicukupi perbekalannya dan dihantar menuju ‘medan perjuangan’ secara ritual adat Batak Angkola) oleh seribuan warga Kecamatan Marancar.

Rangkaian acara ungkapkan hati dan penyemangat perjuangan dari seluruh elemen masyarakat Marancar kepada Gus Irawan itu, dilangsungkan di Balairung Pasar Poken Arba, Sabtu (10/8/2024) kemarin.

"Paposma rohamu amang Gus, hami dohoti do sude lakka mon, nagiot mambangun Tapanuli Selatan na lumobi denggan sian na adong sannari on” . (Yakinkan hatimu Gus, kami menyertai semua langkahmu, membangun Tapanuli Selatan yang lebih baik dari hari  ini).

Demikian disampaikan raja-raja Marancar diwakili keturunan Oppu Raja Tinamboran Di Na Opat Marsada Ina (turunan raja yang dahulu membuka kampung di Marancar yang seterusnya disebut luat Marancar).

 Mereka yang hadir itu ialah keturunan Ja Pinaho, Ja Pinattun, Ja Lobi dan Ja Liang yakni antara lain Agus Siregar, Suardi Siregar atau Sutan Parlindungan, Sutan Paretta dan lainnya.

Ritual adat dimulai dari penyambutan Gus Irawan Pasaribu didampingi abangnya H. Syahrul M. Pasaribu (Bupati Tapsel dua periode) di gerbang masuk lokasi, disimbolkan dengan gapura kayu dan bambu.

Diawali penyematan bulang (mahkota) kepada Gus. Kemudian ulos (kain adat) kepada Gus dan Syahrul. Selanjutnya dua bersaudara ini diarak dengan tortor, diringi musik gondang dan diselingi lantunan narasi pantun Batak Angkola.

Di gelanggang acara, para raja dan tokoh masyarakat secara bergantian menyampaikan sambutan, nasehat dan penyemangat kepada Gus Irawan. Bagi mereka, putra kebanggan Marancar ini harus sukses memenangkan perjuangan di Pilkada Tapsel.

Diawali sambutan Syahrul M. Pasaribu mewakili H.Bomer Pasaribu anak tertua di keluarga besar H. Hasan Pinayungan Pasaribu.

Ia bercerita bagaimana kejadian tanggal 4 dan 5 Mei kemarin di Sentul Bogor. Keluarga besar pendiri Yayasan H. Hasan Pinayungan Pasaribu mengadakan halal bi halal dan rapat.

Dari tujuh putera-puteri H. Hasan Pinayungan Pasaribu dan Alimah Pakpahan beserta keturunannya yang tergabung dalam yayasan, hanya satu yang tidak hadir (baik itu istri maupun ahli warisnya). Dipimpin H. Bomer Pasaribu, musyawarah digelar dengan pembahasan tentang yayasan dan kondisi Tapsel saat ini.

Terkait Tapsel saat ini, terjadi pembahasan serius nan panjang lebar. Sebab, para pendiri Yayasan banyak menerima laporan dan keluhan masyarakat tentang kepemimpinan Tapsel yang sekarang.

Terjadi berbagai persoalan di berbagai sektor. Termasuk perlambatan pembangunan dan hal-hal yang berpotensi masuk ke hal yang mendegradasi nama keluarga besar. Selanjutnya diputuskan, keluarga besar H. Hasan Pinayungan harus bertanggungjawab untuk menuntaskan semua persoalan ini. 

“Dalam musyawarah itu diputuskan, Tapsel harus kembali bangkit dan meminta adik kami Gus Irawan Pasaribu maju dan bersedia dicalonkan menjadi Bupati di Pilkada serentak tahun ini,” kata Syahrul dan dibenarkan putri satu-satunya di keluarga itu, Hj. Lisliawati Pasaribu yang juga hadir diacara itu. 

Kemudian keputusan rapat ini didukung oleh pihak Kahanggi atau saudara mereka yang ada di Kecamatan Marancar. Yaitu Musohur Pasaribu, Hasidan Pasaribu dan Arkin Pasaribu. 

“Benar.  Itu juga kabar yang kami terima dari abang (sepupu) kami Bomer Pasaribu. Bersama ini, kami juga bermohon, kiranya kita semua turut mendukung kesuksesan perjuangan Gus mewujudkan cita-cita Tapsel Kembali Bangkit,” pinta mereka.

Sultoni Sormin, keluarga dari pihak ibu Gus Irawan dan sekaligus mewakili tokoh masyarakat juga mengatakan hal sama.

 “Ini demi kebaikan keluarga dan pembangunan Tapsel ke depan. Tak ada lagi cara lain. Jangan sampai kami para orangtua ini yang disalahkan nanti,” kata Toni yang hari itu genap berusia 79 tahun.

Menjawab ini, Sutan Parlindungan didampingi Turunan Raja Tinamboran mewakili raja-raja adat, mengaku sudah mendengar alasan kenapa Gus Irawan yang angggota DPR RI dua periode dan terpilih lagi untuk periode ketiga, harus ‘turun gunung’ mencalon Bupati Tapsel di Pilkada.

Para pendiri Yayasan H. Hasan Pinayungan Pasaribu, katanya, telah bercerita alasan dan kejadian sebenarnya. Hanya Gus Irawan Pasaribu yang direstui dan diutus keluarga besar untuk maju mencalon Bupati Tapsel di Pilkada.

"Kita sudah dengar apa dan kenapa harus demikian. Kami turut mendukungnya, karena Gus Irawan juga bagian yang tidak terpisahkan dari turunan Raja Tinamboran,” jelas Sutan Parlindungan.

Karena itu, sebagaimana dilaksanakan selama ini, setiap putera daerah yang akan maju berjuang mewujudkan suatu cita-cita yang membanggakan dan mengharumkan nama Marancar, harus didukung, disemangati dan dibersamai.

Selanjutnya rangkaian acara adat dilanjutkan, layaknya seperti upacara melepas panglima menuju medan pertempuran. Di pintu gerbang, Gus Irawan Pasaribu dihantar para raja-raja dan diberikan pesan-pesan.

“Wahai Gus Irawan Pasaribu putra kebanggaan Marancar. Kami doakan dan kami dukung  agar engkau memenangkan Pilkada, sehingga menjadi Bupati Tapsel. Tetapi ingat, jika cita-cita sudah tercapai, tunaikan janjimu dan jangan jadi pemimpin durhaka. Ingat pendukungmu jangan lupa bona pasogitmu,” pesan para raja, diwakili Sutan Parlindungan.

Menyahuti semangat dukungan segenap elemen masyarakat Marancar, Gus Irawan Pasaribu tampak terharu dan menyampaikan ribuan terimakasih. Ia tidak menyangka begitu besar antusias masyarakat untuk Tapsel kembali bangkit. 

Diakuinya, memang benar keluarga besar pendiri Yayasan Haji Hasan Pinanyungan memintanya maju di Pilkada Tapsel. Berselang dua hari kemudian tepatnya 7 Mei disaat Rakornas Gerindra, keluar penugasan dari DPP Partai Gerindra kepadanya agar ikut di Pilkada Tapsel.

“Tanggal 5 Mei, saya diputuskan rapat keluarga harus maju di Pilkada. Dua hari kemudian, Ketua Harian DPP Gerindra Bapak Prof. Dasco memanggil saya dan menyampaikan pesan pak Prabowo. Katanya saya diperintahkan ‘turun gunung’ memperbaiki Tapsel,” sebut Gus Irawan.

Turut hadir diacara ini raja raja Pamusuk dari seluruh Desa se Kecamatan Marancar, tokoh agama, tokoh pemuda, ibu-ibu pengajian BKMT, anggota Mantari Bondar Hatabosi dan tokoh Masyarakat lainnya.(Tim)



Posting Komentar

0 Komentar