LABUHANBATU,– GMPK Sumut Klarifikasi terkait tudingan dugaan korupsi pada Dinas PUPR Labuhanbatu sebagaimana yang telah mereka beritakan sebelumnya dari beberapa media online tentang rusaknya pekerjaan peningkatan jalan Sei Berombang Menuju SMA Negeri Panai Hilir yang Sudah selesai dikerjakan beberapa bulan lalu.
Disampaikan Ketua Umum GMPK Sumut tersebut dalam klasifikasinya, bahwa pemberitaan mereka tersebut terkesan tendensius dan jauh dari fakta lapangan, dikarenakan kurang telitinya tim investigasi mereka dalam menggali informasi terkait adanya terlihat seperti kerusakan pada jalan tersebut.
Tentunya mereka langsung membatalkan rencana aksi Unjuk rasa, setelah adanya tanggapan dari kepala Dinas PUPR Labuhanbatu, dijelaskan bahwa kerusakan pada jalan tersebut Penyebabnya overload tonase dan genangan banjir, bukan karena ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis sebagaimana yang diberitakan sebelumnya.
A.Panjaitan yang dikonfirmasi oleh wartawan, menjelaskan, adanya terlihat kerusakan pekerjaan peningkatan jalan Sei Berombang tersebut bukan karena rusak begitu saja, melainkan karena overload tonase. Mereka setelah menerima penjelasan dari kepala Dinas PUPR, mereka kembali melakukan penelitian ke lokasi pekerjaan tersebut. Bahwa kerusakan itu adalah kerusakan ringan yang disebabkan banyaknya truk yang melintas dengan muatan di melebihi kapasitas.
“sebenarnya kerusakan itu karena banyaknya mobil truk yang membawa muatan melebihi kapasitasnya bang. Berbagai macam truck yang melintas disini bang. Ada yang Membawa muatan sembako, ada yang membawa muatan sawit. Macam macam lah bang. Begitu dijelaskan oleh Kadis PUPR Labuhanbatu, kami langsung ke lokasi melihat kembali pekerjaan itu, benar tidak waktu lama kami disitu, kami melihat sudah ada 3 truck yang melintas dengan muatan yang melebihi kapasitas. Sebenarnya masyarakat sangat berterimakasih karena pembangunan ini sangat bermanfaat, yang dulunya jalan ini sangat memprihatinkan,” terang A. Panjaitan sembari menunjukkan Poto kondisi jalan sebelum di bangun .
Ditambah lagi, lanjut dia, kerusakan ringan itu bukan hanya saja disebabkan overload tonase, genangan air pasang dan air hujan juga menjadi penyebab rusaknya sebagian jalan tersebut. Disisi lain kurangnya rasa memiliki oleh sebahagian masyarakat untuk menjaga pembangunan tersebut, karena terlihat ada sebahagian masyarakat membuang air limbah ke tengah tengah jalan tersebut. Ini juga harus menjadi catat bagaimana kedepannya bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar merasa memiliki dan rasa tanggung jawab untuk menjaga pembangunan pemerintah.
“Masyarakat sekitaran pembangunan jalan tersebut, sebagian pedagang, terkadang ada yang membuang air limbah mereka ke tengah tengah jalan. Jadi genangan itu juga salah satu menjadi faktor akan rusaknya jalan. Kedepannya kita harus membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar kita semua mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa untuk memiliki pembangunan pemerintah untuk dijaga,”ungkap A. Panjaitan
A.Panjaitan juga menambahkan, jika ada hari ini orang mengatakan pembangunan tersebut bobrok atau Pihak Dinas PUPR asal asalan dà lam pembangunan tersebut, itu sangat keliru. Sebelum mereka mengatakan itu, mereka harus melihat fakta di lapangan yang sebenarnya, agar mereka melihat truk-truk yang melintas di jalan tersebut.
Disisi lain, A. Panjaitan cukup kecewa dengan tim investigasinya sampai ada pemberitaan yang menyebutkan proyek tersebut adalah proyek abal-abal, padahal dia sebelumnya sudah mengingatkan kepada tim agar teliti dalam mencari fakta dan harus mempelajari dengan benar.
“Sebenarnya, kurang telitinya tim saya dalam mencari tahu penyebab kerusakan itu. Tapi kami sangat berterimakasih kepada Kepala Dinas PUPR Labuhanbatu, sudah memberikan penjelasan dan juga pemahaman yang begitu luas. Patut untuk kami luruskan kembali pemberitaan sebelumnya.,” ucapnya*(tim)
0 Komentar